Monday, March 13, 2017

Sandiaga Uno Akui Merasa Terzolimi Oleh Anies Dan Tim Suksesnya, Dana Kampaye 65 Miliar dari Uang Pribadinya Telah Ludes Habis

LegendaQQ.com - Begitulah jikalau satu orang dipercaya untuk menopang nyaris seluruh dana kampanye. Pada putaran pertama, dana pribadi yang dikeluarkan oleh Sandiaga Uno adalah 62M, dari total penerimaan 65 M. Luar biasa. Lebih dari 50 persen keuangan disokong oleh seorang bernama Sandiaga Uno.

Orang-orang kaya, menjadi kaya karena mereka dapat menjaga pengeluarannya, dan juga mengatur seluruh pengeluarannya. Inilah yang menjadi kegalauan Sandiaga. Ia pengusaha super kaya di Indonesia, bahkan mendapatkan pengakuan internasional.



Orang kaya cenderung menjadi penguasa, tidak pernah jadi pengikut. Maka ketika Prabowo memilih Anies untuk menjadi calon gubernur, saya heran mengapa Sandiaga menerima ini. Mengapa orang ini mau hanya dijadikan wakil? Namun rasa heran saya mulai memudar karena hal ini.

“Kita lagi hitung, saya challange kepada tim, kalau bisa kita tekan serendah mungkin karena sumber daya kita paling terbatas dan tidak didukung konglomerat. Jadi kita harus menghemat sehemat mungkin,” – Sandiaga

Akhirnya dengan keputusan ini, Sandiaga mengatur dana kampanye pada putaran kedua, maksimal 25 M. Keputusan kok bisa datang dari cawagub? Siapa dia? Dialah Sandiaga Uno, konglomerat cerdas, dan untuk menjadi seorang konglomerat, tentu harus ada perhitungan, karena perhitungan itulah yang membuatnya kaya. Namun sepertinya ia sedang merasa dirugikan oleh rekan-rekannya.

Jika hal ini terus berlangsung, maka dapat dipastikan bahwa akan ada konflik internal. Berhubung Prabowo dan Anies pernah mengatakan pilkada kali ini merupakan pilkada “paket hemat”, tentu Sandiaga merasa terzolimi. Bagaimana tidak terzolimi? Uang kampanye setengah lebih sudah dihabiskan pada putaran pertama, dan hanya bersisa 500an juta, itupun sebagian besar datang dari Sandiaga Uno.

Bayangkan apabila mereka kalah di dalam Pilkada, akan muncul banyak pertentangan yang bersifat internal dari kubu Anies Sandi. Seluruh uang yang dikeluarkan adalah uang sia-sia. Apakah mereka bisa menerima kekalahan? Itu tergantung Sandiaga. Prabowo dan Anies tidak memiliki kekuatan finansial untuk menyokong berlangsungnya Pilkada.

Siapa yang mengenal Sandi sebelum Pilkada DKI?

Sebelum ada momen Pilkada DKI, siapa yang mengenal Sandi? Ia hanya satu dari segelintir pengusaha kaya raya yang namanya mungkin tercatat di majalah-majalah bisnis seperti Forbes, SWA, Kontan, MBI, dan lain-lain. Jadi jikalau sekarang ia setenar ini, tentu ada harga yang harus dibayar. Jika ada harga yang harus dibayar, sebagai pebisnis, ia tentu akan berusaha untuk mengembalikan setiap “investasi”-nya di dalam Pilgub tahun ini.

Siapa yang mengenal Anies sebelum Pilpres 2014?

Sebelum ada momen Pilpres 2014, siapa yang mengenal Anies? Awalnya ia hanya Rektor Univ Paramadina yang dikenal hanya segelintir. Bahkan program Indonesia Mengajar yang dilakoninya, tidak terlalu besar dampaknya. Ia hanya kader partai Demokrat yang “loncat” ke Pak Dhe Jokowi, dan sekarang setelah dipecat dari kementerian, ia sekarang meloncat lagi ke Partai Gerindra. Jadi jikalau sekarang ia setenar ini, tentu ada “harga diri” yang harus dibayar. Harga diri Anies sekarang sudah dipertanyakan banyak orang. Bahkan Agus Harimurti Yudhoyono di dalam debat Pilgub putaran pertama mempertanyakan integritasnya sebagai calon pemimpin Jakarta.

Dari Sandi, kita belajar bahwa “Sebagai pebisnis, setiap harga uang yang dikeluarkan, perlu dikembalikan, tentu dengan bunga”. Dari Anies, kitapun belajar bahwa “Sebagai politikus, setiap harga diri yang dikorbankan, perlu dibersihkan, tentu dengan bunga”.

0 comments:

Post a Comment